Zat pengatur tumbuh Paklobutrazol merupakan senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas.
Penggunaan zat pengatur tumbuh ini bila diberikan tidak sesuai dengan aturan akan membuat gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam tingkat lebih lanjut. Cara kerja zat pengatur tumbuh ini adalah dengan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman (pertumbuhan tunas dan daun).
Dampak penghambatan di dalam fisiologis tanaman antara lain:
1. Dalam jangka waktu tertentu meningkatkan rasio karbon-nitrogen (C/N), artinya dengan
meningkatnya kadar karbon berpotensi untuk merangsang keluarnya tunas bunga.
2. Menekan kadar hormon tanaman seperti Gibberelin, dimana bila kadar Gibberelin menurun
maka dapat merangsang keluarnya tunas bunga.
Syarat agar tanaman tidak mengalami gangguan fisiologis akibat penggunaan Paklobutrazol, maka tanaman harus dipersiapkan sebagai berikut:
Syarat internal tanaman:
1. Tanaman sudah memasuki fase generatif (pernah berbunga)
2. Tanaman dalam kondisi sehat (tidak mendapatkan serangan hama ataupun penyakit)
Syarat eksternal tanaman:
1. Perlakuan pemangkasan (perubahan C/N rasio)
2. Pemupukan (mengurangi pemupukan N dari Ammonium)
Penggunaan Paklobutrazol pada tanaman cukup 1 kali saja, bila diberikan lebih dari yang disarankan akan memberikan dampak gangguan fisiologis dalam bentuk tanaman kerdil dan merana, daun menggulung/keriting. Konsentrasi pemakaian 6 - 10 ml/L untuk tanaman buah, sedangkan untuk tanaman hias 2 ml/L.
Produk yang tersedia:
1. Golstar 250 SC
2. Patrol 250 SC
(Yudha Hartanto, M.Si, diolah dari berbagai sumber)
02 Juni 2008
Paklobutrazol: Kegunaan dan Rambu-rambu Pemakaian
14 Mei 2008
Anti Stres dan Perangsang Akar Tanaman
Penggunaan bahan anti stres dan perangsang akar dalam beberapa tahun ini cukup meningkat. Hal ini ditandai dengan munculnya produk-produk kombinasi vitamin B-1 (Thiamine HCl) dan zat pengatur tumbuh akar kelompok Auksin yang sering digunakan adalah NAA (Naphtalene Acetic Acid).
Peranan Vitamin B-1 dan NAA bagi tanaman:
a. Vitamin B-1 (Thiamine HCl)
Merupakan kelompok vitamin B, yang mempunyai peranan di dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian tanaman yang mengalami stres karena kondisi bare root (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan ataupun media yang baru.
b. Zat Pengatur Tumbuh NAA (Napthalene Acetic Acid)
Merupakan kelompok zat pengatur tumbuh dari kelompok Auksin, yang mempunyai peranan dalam merangsang pertumbuhan akar lateral/samping. Pemilihan NAA dikarenakan mempunyai sifat perangsang akar yang kuat dan stabil.
Beberapa produk kombinasi vitamin B-1 dan NAA:
- Superthrive
- Liquinox Start B-1
- Grow Quick Plus+
- Tujuan pertumbuhan aktif dan ketahanan terhadap stres (0,5 - 1 ml/L, 1 minggu 1 – 2 kali)
- Tujuan perendaman tanaman tanpa media (dari pengiriman) yang akan ditanam (rendam 15 menit dalam larutan 1,5 ml/L per sekali perlakuan)
(Yudha Hartanto, MSi., diolah dari berbagai sumber)