AddMe - Search Engine Optimization

06 Mei 2008

Merawat dan membungakan Adenium dan Euphorbia

Agar Adenium dan Euphorbia mudah berbunga, perlu dilakukan perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, Penggantian pot dan media tanam, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Media Tanam.

Media tanam berfungsi untuk:

Tempat tumbuhnya akar tanaman
Penopang tanaman agar tumbuh dengan baik
Penyedia air dan pupuk

Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

Tidak mengandung bibit hama dan penyakit dan bebas gulma.
Mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang/mengalirkan kelebihan air.
Remah dan porous, sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah.
Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5
EC media maksimal 0,5

Tanaman adenium maupun euphorbia lebih menyukai media yang kering serta mampu membuang kelebihan air secara cepat. Oleh karena itu, di PT Godong Ijo Asri, media tanaman adenium maupun euphorbia menggunakan campuran dari serbuk sabut kelapa, sekam bakar, kerikil zeolit, serta pasir. Semua jenis media tanam tersebut diatas sebelum digunakan sudah melalui proses sterilisasi untuk mematikan benih penyakit serta benih rumput. Sedangkan tanah tidak digunakan karena tanah di Indonesia rata-rata kurang porous, banyak mengandung benih rumput maupun penyakit, serta kurang mampu mengalirkan kelebihan air.

Kelemahan dan kelebihan masing-masing bahan media tanam yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

Sekam bakar. Sekam bakar berasal dari sekam padi yang disangrai sampai hitam tetapi bentuknya masih utuh dan tidak sampai menjadi abu. Dengan disangrai ini, sekam menjadi arang sekaligus disterilkan, karena dengan suhu yang tinggi itu benih penyakit maupun benih padi yang tersisa akan mati. Arang sekam adalah media yang porous, tetapi kurang mampu menampung air. Oleh karena itu dalam penggunaannya, dicampur dengan media lain yang mampu menampung air.

Serbuk sabut kelapa (coco peat). Coco peat berasal dari sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari seratnya, dan telah direbus untuk menghilangkan zat tanin (zat yang dapat mematian tanaman). Dengan perebusan, berarti juga sterilisasi untuk menghilangkan benih-benih penyakit yang mungkin ada didalamnya. Coco peat ini dapat menyimpan air yang banyak, sehingga apabila digunakan harus dicampur media lain agar kelebihan air tersebut dapat dibuang.

Pasir. Pasir yang digunakan untuk media tanam adalah pasir sungai  yang sudah disaring sehingga tidak ada kotoran berupa tanah, kemudian direbus untuk sterilisasi. Pasir pantai tidak dapat digunakan karena ada garam didalamnya. Dalam penggunaannya, pasir biasanya dicampur dengan media yang lain, karena pasir tidak mampu mengikat air.

Batu kerikil Zeolit. Batu zeolit berwarna hijau muda, adalah batuan yang mampu menampung pupuk yang disiramkan kepadanya, dan dapat juga mengurangi unsur kimia yang bersifat racun bagi tanaman. Batu zeolit dalam penggunaannya sebagai media tanam dipecah terlebih dahulu menjadi kerikil, agar ukurannya sesuai untuk media tanam.

Styrofoam. Styrofoam atau busa putih, dipakai menjadi bagian media tanam hanyalah agar media tanam tidak terlalu padat. Dalam penggunaannya, stirofoam dipotong atau diiris sebesar dadu, dan ditempatkan didasar pot.

Perlu diketahui bahwa semua media tanam diatas, adalah limbah. Sekam adalah limbah dari padi, serbuk sabut kelapa adalah limbah dari industri pembuatan serat sabut kelapa (industri jok, keset dll), Pasir sungai yang dipakai adalah pasir yang kasar (sisa pembangunan perumahan), sedangkan kerikil zeolit adalah limbah dari batuan zeolit yang diproses untuk elemen tembok rumah. Media tanam tersebut juga adalah media yang dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat digunakan untuk mensuplai pertanian dalam skala massal.

Beberapa jenis media lain yang dapat digunakan oleh para hobiis adalah sbb:

Pakis (pakis dicincang dahulu sebelum dipakai),
Spagnum moss,
arang kayu, dll.

Namun demikian, media-media tersebut sulit dijumpai dalam jumlah banyak, sehingga jarang digunakan untuk penanaman sekala perkebunan.

Perlu diketahui bahwa berbagai macam media tanam yang digunakan diatas tidak mengandung unsur pupuk sama sekali. Bedakan dengan pupuk kandang atau kompos yang sudah mengandung pupuk, tetapi kurang memiliki persyaratan-persyaratan sebagai media tanam yang baik untuk euphorbia maupun adenium.

sumber: http://www.godongijo.com/

Tidak ada komentar: