AddMe - Search Engine Optimization

14 Mei 2008

Anti Stres dan Perangsang Akar Tanaman

Penggunaan bahan anti stres dan perangsang akar dalam beberapa tahun ini cukup meningkat. Hal ini ditandai dengan munculnya produk-produk kombinasi vitamin B-1 (Thiamine HCl) dan zat pengatur tumbuh akar kelompok Auksin yang sering digunakan adalah NAA (Naphtalene Acetic Acid).

Peranan Vitamin B-1 dan NAA bagi tanaman:

a. Vitamin B-1 (Thiamine HCl)

Merupakan kelompok vitamin B, yang mempunyai peranan di dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian tanaman yang mengalami stres karena kondisi bare root (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan ataupun media yang baru.

b. Zat Pengatur Tumbuh NAA (Napthalene Acetic Acid)

Merupakan kelompok zat pengatur tumbuh dari kelompok Auksin, yang mempunyai peranan dalam merangsang pertumbuhan akar lateral/samping. Pemilihan NAA dikarenakan mempunyai sifat perangsang akar yang kuat dan stabil.

Beberapa produk kombinasi vitamin B-1 dan NAA:

  1. Superthrive
  2. Liquinox Start B-1
  3. Grow Quick Plus+
Cara Penggunaan:
  1. Tujuan pertumbuhan aktif dan ketahanan terhadap stres (0,5 - 1 ml/L, 1 minggu 1 – 2 kali)
  2. Tujuan perendaman tanaman tanpa media (dari pengiriman) yang akan ditanam (rendam 15 menit dalam larutan 1,5 ml/L per sekali perlakuan)

(Yudha Hartanto, MSi., diolah dari berbagai sumber)

13 Mei 2008

Derajat Keasaman (pH) Media Tanam: Asam atau Basa?

Mengetahui derajat keasaman media tanam (pH) sangat diperlukan sebelum dan sesudah menanam suatu tanaman. Karena derajat keasaman sangat menentukan ketersediaan nutrisi di dalam media yang akan dipergunakan oleh tanaman.

Seringkali kondisi media tanam sesudah ditanam dan telah lama dibudidayakan mengalami kenaikkan atau penurunan pH yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Umumnya pH yang diperlukan tanaman sekitar 5 – 6,5, dimana baik unsur makro (N, P, K, Ca,Mg,S) dan mikro (Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo ) tersedia bagi tanaman.

Beberapa tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan kondisi pH media tanam yang asam (pH<5)>6, maka daun tanaman akan terlihat hijau pucat. Kondisi daun yang seperti ini dikarenakan kekurangan unsur besi (Fe) yang diperlukan dalam pembentukan khlorofil (zat hijau) daun.

Kasus yang lain adalah tanaman mengalami kekurangan nutrisi boron (B) pada kondisi media asam (pH<5).>

Pemupukan yang tidak terkelola dengan baik tentunya akan berdampak terhadap kondisi pH media. Penggunaan pupuk N (Nitrogen) dalam bentuk Ammonium Sulfat (NH4)2.SO4 atau pupuk ZA secara berlebih di tanah atau media tanam alternatif akan membuat kondisi media menjadi asam. Demikian pula sebaliknya bila terlalu banyak pemupukan yang berasal dari unsur Ca, Mg yang terikat dalam bentuk karbonat (CO3) akan membuat media menjadi basa, sehingga ada beberapa unsur mikro tidak tersedia bagi tanaman.

Maka langkah yang perlu diambil agar tanaman dalam kondisi prima adalah mengelola cara pemupukan yang baik dan benar (tepat waktu pemberian, tepat fase pemberian, tepat konsentrasi).

(Yudha Hartanto MSi., diolah dari berbagai sumber).

Sumber : http://www.godongijo.com

06 Mei 2008

Merawat dan membungakan Adenium dan Euphorbia

Agar Adenium dan Euphorbia mudah berbunga, perlu dilakukan perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, Penggantian pot dan media tanam, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Media Tanam.

Media tanam berfungsi untuk:

Tempat tumbuhnya akar tanaman
Penopang tanaman agar tumbuh dengan baik
Penyedia air dan pupuk

Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

Tidak mengandung bibit hama dan penyakit dan bebas gulma.
Mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang/mengalirkan kelebihan air.
Remah dan porous, sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah.
Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5
EC media maksimal 0,5

Tanaman adenium maupun euphorbia lebih menyukai media yang kering serta mampu membuang kelebihan air secara cepat. Oleh karena itu, di PT Godong Ijo Asri, media tanaman adenium maupun euphorbia menggunakan campuran dari serbuk sabut kelapa, sekam bakar, kerikil zeolit, serta pasir. Semua jenis media tanam tersebut diatas sebelum digunakan sudah melalui proses sterilisasi untuk mematikan benih penyakit serta benih rumput. Sedangkan tanah tidak digunakan karena tanah di Indonesia rata-rata kurang porous, banyak mengandung benih rumput maupun penyakit, serta kurang mampu mengalirkan kelebihan air.

Kelemahan dan kelebihan masing-masing bahan media tanam yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

Sekam bakar. Sekam bakar berasal dari sekam padi yang disangrai sampai hitam tetapi bentuknya masih utuh dan tidak sampai menjadi abu. Dengan disangrai ini, sekam menjadi arang sekaligus disterilkan, karena dengan suhu yang tinggi itu benih penyakit maupun benih padi yang tersisa akan mati. Arang sekam adalah media yang porous, tetapi kurang mampu menampung air. Oleh karena itu dalam penggunaannya, dicampur dengan media lain yang mampu menampung air.

Serbuk sabut kelapa (coco peat). Coco peat berasal dari sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari seratnya, dan telah direbus untuk menghilangkan zat tanin (zat yang dapat mematian tanaman). Dengan perebusan, berarti juga sterilisasi untuk menghilangkan benih-benih penyakit yang mungkin ada didalamnya. Coco peat ini dapat menyimpan air yang banyak, sehingga apabila digunakan harus dicampur media lain agar kelebihan air tersebut dapat dibuang.

Pasir. Pasir yang digunakan untuk media tanam adalah pasir sungai&amp;amp;nbsp; yang sudah disaring sehingga tidak ada kotoran berupa tanah, kemudian direbus untuk sterilisasi. Pasir pantai tidak dapat digunakan karena ada garam didalamnya. Dalam penggunaannya, pasir biasanya dicampur dengan media yang lain, karena pasir tidak mampu mengikat air.

Batu kerikil Zeolit. Batu zeolit berwarna hijau muda, adalah batuan yang mampu menampung pupuk yang disiramkan kepadanya, dan dapat juga mengurangi unsur kimia yang bersifat racun bagi tanaman. Batu zeolit dalam penggunaannya sebagai media tanam dipecah terlebih dahulu menjadi kerikil, agar ukurannya sesuai untuk media tanam.

Styrofoam. Styrofoam atau busa putih, dipakai menjadi bagian media tanam hanyalah agar media tanam tidak terlalu padat. Dalam penggunaannya, stirofoam dipotong atau diiris sebesar dadu, dan ditempatkan didasar pot.

Perlu diketahui bahwa semua media tanam diatas, adalah limbah. Sekam adalah limbah dari padi, serbuk sabut kelapa adalah limbah dari industri pembuatan serat sabut kelapa (industri jok, keset dll), Pasir sungai yang dipakai adalah pasir yang kasar (sisa pembangunan perumahan), sedangkan kerikil zeolit adalah limbah dari batuan zeolit yang diproses untuk elemen tembok rumah. Media tanam tersebut juga adalah media yang dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat digunakan untuk mensuplai pertanian dalam skala massal.

Beberapa jenis media lain yang dapat digunakan oleh para hobiis adalah sbb:

Pakis (pakis dicincang dahulu sebelum dipakai),
Spagnum moss,
arang kayu, dll.

Namun demikian, media-media tersebut sulit dijumpai dalam jumlah banyak, sehingga jarang digunakan untuk penanaman sekala perkebunan.

Perlu diketahui bahwa berbagai macam media tanam yang digunakan diatas tidak mengandung unsur pupuk sama sekali. Bedakan dengan pupuk kandang atau kompos yang sudah mengandung pupuk, tetapi kurang memiliki persyaratan-persyaratan sebagai media tanam yang baik untuk euphorbia maupun adenium.

sumber: http://www.godongijo.com/

05 Mei 2008

Tanaman Hias “Indoor” dalam Tinjauan Kesehatan

Interaksi antara manusia dengan tanaman dari dahulu kala sampai sekarang tidak dapat terpisahkan. Interaksi ini dapat berupa kebutuhan dalam bentuk pangan, kesehatan dan keindahan. Interaksi dalam bentuk keindahan dan kesehatan diwujudkan dalam bentuk memelihara tanaman yang disini ditekankan pada pemeliharan tanaman hias 'indoor' yang tidak sekedar berfungsi memberikan keindahan tempat atau ruangan tetapi juga memberikan kesehatan lingkungan, dalam arti membuat udara lebih segar dan sehat.

Hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) dari Amerika Serikat, menunjukkan ada 3 (tiga) bahan kimia yang mudah menguap yang umum terdapat di lingkungan rumah tinggal, dalam gedung ataupun perkantoran yang berpotensi sebagai gas polutan. Ketiga bahan itu adalah Benzene, Trichloroethylene dan Formaldehyde.

Berikut sumber dari ketiga polutan tersebut:

Formaldehyde
1. Plywood (kayu lapis, triplek)
2. Partikel board
3. Karpet
4. Furnitur
5. Produk kertas (Tissue, kertas tulis)
6. Bahan pembersih

Benzene
1. Asap rokok
2. Produk petrokimia
3. Serat sintetis
4. Plastik
5. Tinta dan pewarna kain
6. Produk dari bahan karet
7. Detergen

Trichloroethylene
1. Tinta dan pewarna kain
2. Lem
3. Cat
4. Pernis

Bahan kimia lain yang juga berpotensi sebagai gas polutan adalah Xylene, ditemukan di dalam bahan lem, komputer, printer, cat, penutup dinding dan lantai, Acetone terkandung di dalam bahan kosmetik, Alcohol terdapat pada produk parfum serta Ammonia pada bahan kosmetik.

Dampak dalam jangka waktu tertentu bagi manusia yang tinggal atau bekerja di lingkungan tersebut adalah timbulnya masalah kesehatan seperti timbulnya reaksi alergi seperti mata terasa gatal dan terbakar, mudah mengantuk dan lelah, kulit memerah, masalah di saluran pernafasan dan sinus, kemudian sakit kepala, yang selanjutnya dikenal dengan istilah "Sick Building Syndrome"

Sick Building Syndrome

Suatu keadaan akut dari polusi udara dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi.

Tanaman hias merupakan tanaman hias yang penempatannya berada di dalam ruangan dengan pencahayaan matahari terbatas, tersaring ataupun dengan cahaya buatan (lampu TLD). Tanaman hias 'indoor' dapat berupa rangkaian landscape (taman di dalam ruangan) atau tanaman pot (pot plant) yang dapat diletakkan di sekitar ruangan ataupun di atas meja. Tanaman hias dalam beberapa kajian yang telah dilakukan, selain mempunyai fungsi keindahan (estetika) dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia disekelilingnya. Manfaat kesehatan yang dimaksud adalah mempunyai kemampuan menyerap gas-gas polutan di dalam rumah ataupun gedung perkantoran, memproduksi oksigen, menguapkan air dari permukaan tanaman, sehingga membuat udara lebih segar dan sehat.

Tidak semua jenis tanaman hias mempunyai kemampuan dalam menyerap gas polutan, bahkan diantara tanaman hias tersebut mempunyai kemampuan menyerap gas polutan dengan kadar yang berbeda. Demikian pula beberapa tanaman mempunyai kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan.

Beberapa tanaman hias yang sudah dilakukan penelitian oleh NASA sebagai tanaman yang mampu menyerap gas-gas polutan di dalam ruangan adalah sebagai berikut:

Formaldehyde
Aloe barbadensis (Lidah Buaya)
Chlorophytum comosum (Lili Paris)
Philodendron sp.
Dracaena fragrans (Hanjuang)
Scindapsus aureus (Pothos)
Syngonium podophyllum
Fern/Adiantum (Leatherleaf Fern)
Nephrolepis exaltata (Pakis Boston)
Ficus elastica (Karet Hias)
Ficus benjamina (Beringin)
Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
Sanseviera laurentii (Lidah Mertua)
Rhapis excelsa (Palem Waregu)
Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
Chamaedorea sefritzii (Palem Bambu)
Phoenix roebelenii (Kurma Kerdil)
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.

Benzene
Dracaena marginata (Hanjuang)
Dracaena deremensis (Hanjuang)
Dracaena warneckei (Hanjuang)
Spathiphyllum sp.
Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
Sanseviera laurentii (Lidah mertua)

Trichloroethylene
Dracaena marginata (Hanjuang)
Spathiphyllum sp.
Dracaena warneckei (Hanjuang)
Sanseviera laurentii (Lidah mertua)

Xylene
Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan)

Alcohol
Dendrobium sp.
Spathiphyllum sp.

Ammonia
Palem waregu (Rhapis excelsa)

Acetone
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.

Selanjutnya adalah tanaman yang mampu memberikan kesegaran di dalam ruangan seperti:
Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
Pisang kerdil/dwarf (Musa acuminata)
Palem waregu (Rhapis excelsa)
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.
Sanseviera sp.

Tips:
Letakkan minimal 1 pot tanaman hias untuk luasan ruang 9 m2, agar rumah, gedung atau perkantoran lebih segar, sehat dan menyenangkan.

(Yudha Hartanto, MSi., diolah dari berbagai sumber)